MENTAL BLOK
.png)
Sekonyong-konyong handphone saya bergetar lantas saya cek dan ternyata itu pesan dari grup W.A. Grup ini kadang saya cek dan terkadang saya diamkan tidak saya buka karena di grup ini saya sudah lama tidak aktif.
Namun, dengan hati penasaran ketika saya lihat ternyata pesannya sungguh sangat mengejutkan hati. Seakan-akan saya tersambar petir siang bolong. Kenapa??? kok bisa??? iya grup ini adalah grup sewaktu saya mengikuti acara pelatihan mengenai Word Class Manger di Jakarta.
Isi pesannya adalah: "SELESAI DULU DENGAN URUSAN DIRI KITA SENDIRI, SEBELUM MENGURUS YANG LAIN". Kata-kata ini membuat saya tersulut dan seakan-akan semangat saya terbakar kembali bagaikan api membakar kayu yang kering.
"Masalah terbesar seseorang gagal naik level adalah belum bisa mengatasi masalah dalam diri mereka sendiri. Masalah tersebut adalah: mental block dan sikap mental the losers (misalnya: ketakutan, banyak alasan, berpikir negatif, dll)." beber isi pesan itu.
Saya pun merenung, menarik nafas panjang dan mengeluarkannya pelan-pelan sambil beristigfar.
Dalam hati berkata: Apa yang menjadi hambatan selama ini? sehingga susah untuk berubah atau maju?? ternyata masih adanya MENTAL BLOK.
Pikiran negatif dan asumsi-asumsi yang tidak baik ternyata selama ini terkadang masih menyelimuti pikiran kita sehingga susah untuk maju.
"Saya mah sudah seperti ini gak bisa di apa-apain lagi"
"Ah.. sudah lah seperti ini saja, ngalir apa adanya"
"Saya tidak bisa"
"Saya takut gagal"
"Pasti hasilnya akan sama"
"Percuma ikut ikut ini ikut itu, toh hasilnya akan sama juga"
dan seabreg alasan yang mungkin tidak kita sadari menjadi MENTAL BLOK yang menghalangi diri kita untuk maju, sehingga menjadi benteng penghalang diri.
Lalu apa solusinya??? kalau sudah seperti ini.
Saat saya menlanjutkan membaca isi pesan di grup itu ternyata ada pengalaman Pak Armala (founder Human Plus Institute) mengatasi MENTAL BLOCK isi pesannya:
"Saat saya merasa tidak bisa atas satu hal, padahal yang tidak saya kuasai tersebut adalah "tiket masuk" untuk bisa naik ke level yang lebih tinggi, maka saya akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, berapa pun "harga" yang harus dibayar.
Harga yang saya maksudkan bisa mencakup uang, waktu, energi dan effort yang perlu dikeluarkan. Dengan cara demikianlah saya dapat meningkatkan kompetensi diri, yang pada akhirnya mendekatkan diri pada impian-impian yang diinginkan.
Begitulah cara saya memaksa diri untuk maju".
Setelah selesai membaca pesan itu, pikiran, emosi, perasaan dan keinginan saya bercampur aduk. Barangkali pembaca juga bisa demikian karena adanya emosi psikologis yang terlibat. Sehingga menjadi perenungan bersama. Bukan semata-mata pengetahuan saja bahwa kita seperti ini seperti itu.Akan tetapi bagaiman caranya kita bisa mengamalkan apa yang sudah kita pahami dan sadari mengenai diri kita.
Semoga kita diberikan kemudahan untuk merealisasikan apa yang kita impikan.Impian itu tidak akan merubah kita menjadi apa-apa, akan tetapi orang yang sukses adalah orang yang berani memiliki impian besar dan berjuang untuk merealisasikannya.
Rabu, 3 Februari 2021
0 Response to "MENTAL BLOK"
Posting Komentar